Saturday, April 23, 2016

Ketidak Sadaran Lingkungan Dan Kelangkan Air Di Ternate

                    

dengan letak geografis yang dikelilingi oleh lautan, dengan perbandingan 111,35 km

Berkurangnya Volume Air Tanah Disebabkan Oleh Beberapa Faktor

1.    Beralihnya fungsinya hutan sebagai tempat serapan air menjadi pemukiman warga

Ternate ketika mendengarkan kata ini orang pasti berangan-angan akan indahnya penorama yang selalu meliputi sekeliling palau ini baik pemandangan gununya yang hijau dan lautannya yang biru dan jernih ketika seseorang mendiaminya akan terpikat dan ingin menetap disana, namun pemandangan yang hijau menyelimuti gunung gamalah tersebut kian hari kian hilang pemandangan tersebut berubah menjadi hutan beton, kita tidak bisa mencegah lajunya pertumbuhan penduduk yang diiringi penambahan infrastruktur dan gedung mewah serta perumahan warga, namun kita harus memikirkan efek dari pertambahan pembangunan yang mengabaikan sistem lingkungan yang seimbang mengakibatkan salah satu siklus akan terputus, siklus itu bukan tidak berarti, sangat berarti yaitu cadangan air tanah yang semakin menipis, jika semua hutan dijadikan temapt tinggal yang tidak memiliki pekarangan yang berfungsi sebagai penyerapan air tanah makan akan berlaku bersar pasak dari pada tiang besarnya ekstraksi (pengambilan) dari pada replenishment (pengembalian)
Dalam merumuskan daerah resapan air pemerintah harus mengkultumkan suatu daerah yang bebas dari pembangunan yang diperuntukkan untuk daya resapan air yang menggantika ekstrasi yang berlebihan tersebut sehingga dapat menahan lajunya kecepatan ekstrasi dengan menyeimbangkan dalam replenishment dengan lahan bebas membangun dalam suatu daerah resapan air.


                                    
Gambar Diambil Tahun 2008 sebelah kiri  dan Tahun 2015 sebelah kanan

  
2.  Bertambahnya Jumlah Penduduk Yang Tidak Diimbangi Oleh Luas Daerah
 








Sumber : BPS

Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dalam beberapa kurun waktu terakhir dalam kota ternate dapat membawa dampak yang nyata baik dibidang ekonomi maupun sosial, salah satunya percepatan pembangunan dan berkembangnya kota ternate menjadi kota modern dengan laju peningkatan ekonomi yang pesat dibandingan dengan daerah-daerah lain di Maluku Utara

Luas daerah kecil dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin melejit dalam kurun 10 tahun kedepan dengan capaian per tahun 0,478 % gunung gamalama akan menjadi gunung beton sebab laju pertumbuhan diiringi dengan laju pembangun baik perumahan warga maupun gedung dan hotel-hotel.

Penguraian diatas merupakan dampak positif dapat dinikmati namun kita masih tidur dengan dampak yang lain yang diakibatkan oleh melonjaknya jumlah penduduk dikawasan kie Majang, kita tidak mungkin menahan lajunya pertumbuhan penduduk yang semakin hari semakin bertambah dengan asumsi pertahun rata-rata pertumbuhan penduduk 0,478 % per tahun dampak tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi air di ternate, dengan tidak adanya alternatif lain dan hanya mengandalkan air tanah hasil pengeboran yang dikelolah oleh salah satu perusahan daerah yang debit airnya staknan, sehingga mengakibatkan berkurang debit air bila dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu, sehingga jangan heran masa itu terjadi di tahun ini.

3.    Tingkah Laku Masyarakat Yang Tidak Menyediakan Pekarangan Rumahnya Sebagai Lahan Resapan Air
Belakangan masyarakat membangun pemukiman tanpa menyisahkan sedikit untuk daerah peresapan disetiap pekarangan rumah yang tak lajimnya kota beton yang melingkari pulau ternate, tanaman tidak ditanam ditanah lagi agar berhemat kital (istilah red) sehingga air hujan yang jatuh ke bumi tidak lagi diresap atau ditahan oleh akar – akar pohon sehingga air langsung mengalir kelaut tanpa masuk kedalam tanah atau proses penyerapa yang kembali menjadi air tanah hal ini mengakibatkan berkurangnya debit air tanah yang ditampung.
Ini merupakan tugas kita bersama dan pemerintah untuk mengembalikan debit air dengan merubah pola pikir agar menyediakan resapan air dalam pekarangan – pekarangan rumah kita sehingga dapat menyeimbangkan siklu antar ekstrasi dan replenishment

4.    Tidak Ada Alternatif Lain

Dalam beberapa kurun waktu belakang belum ada solusi pemerintah dalam hal ini untuk mencari alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan air bersih kepada warga kota Ternate, hanya sebatas wacana dan ide-ide yang belum tersalurkan  seperti membuat pipa dalam tanah yang membentang ke daerah lain yang memiliki potensi air yang melimpah, padahal dalam skala perhitungan dengan pertumbuhan penduduk yang membludak dan kurangnya replenishment (pengembalian air) air hujan dengan membuat daerah resapan air mengakibatkan kelakangan yang tidak dapat dihindari, tingginya kebutuhan air tidak dibaringi dengan stok debit air yang memadai sehingga mengakibatkan ketimpangan dan mengerinya salah satu subur bor andalan yang etdapat di ake gaale.

Saturday, November 21, 2015

Cara Memasang Baris Iklan di Google AdWords

Google AdWords adalah suatu program beriklan dari google dimana anda bisa mendaftarkan website anda untuk ditampilkan pada halaman hasil pencarian google saat sebuah pencarian yang diproses memiliki kata kunci yang sesuai dengan kata kunci adwords anda.
Kata kunci adwords (adwords keyword) harus anda tetapkan pada saat anda mendaftarkan website anda di adwords. Keyword ini berperan penting dalam hal merepresentasikan website anda agar iklan website anda muncul saat sebuah proses pencarian oleh pengguna google dilakukan.
Sebagai contoh, anda menetapkan iklan adword anda dengan keyword sebagai berikut:
Camera, Photography, Wedding Photos, Photo Studio
Maka setiap kali ada sebuah pencarian di google dengan kata yang bersangkutan diatas, dan sesuai dengan jumlah pembayaran iklan anda di google adwords, maka ada kemungkinan iklan anda muncul pada daftar pencarian google tersebut. Perlu diingat, adwords itu bekerja seperti lelang, semakin tinggi yang anda bayar untuk iklan anda, semakin tinggi prioritas iklan anda muncul di halaman google ( Money talks  )
 
Bagaimana cara membuat iklan AdWords?
  • Buka halaman AdWords (https://adwords.google.com/select/).
  • Klik "Start Now".
  • Pilih "Standard Edition".
  • Klik "Continue".
  • Kemudian akan ada pilihan account.
    • Jika anda sudah memiliki account google anda dapat menggunakan account google anda dengan memilih"Existing Google Accounts"
    • Jika anda belum punya account google pilih "New Google Account".
 
Selanjutnya anda ikuti step-step berikut:
 
1. Pilih bahasa apa yang digunakan oleh iklan anda.
Google AdWords- Set Up Your Ad_1234282797507.png
Beri pilihan dengan cermat. Jika anda memang menargetkan untuk merangkul pelanggan internasional sebaiknya pilih bahasa inggris, tapi jika target pelanggan anda sebatas di Indonesia, sebaiknya pilih bahasa indonesia.
 
 2. Masukkan URL dan buat tampilan iklan anda.
Google AdWords- Set Up Your Ad_1234282920871.png
URL yang anda masukkan akan digunakan oleh iklan anda, sehingga setiap kali seseorang mengklik iklan anda, maka orang tersebut akan dibawa ke URL tersebut. Anda bisa mengisinya dengan alamat website anda, contohwww.abetobing.com
Kemudian anda harus membuat tampilan iklan anda. Baris pertama adalah judul dengan batas maksimal 25 karakter (termasuk spasi). Dua baris selanjutnya adalah deskripsi iklan anda, dengan maksimal 35 karakter (termasuk spasi) per baris.
 
3. Buat keyword iklan anda.
Google AdWords- Set Up Your Ad_1234283169903.png
Sesuai dengan yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, keyword ini sangat berperan penting dengan jumlah kemunculan iklan anda di hasil pencarian google. Pastikan keyword iklan anda relevan dengan apa yang anda iklankan.
Jika anda mengiklankan sebuah toko kamera dan alat fotografi, maka masukkan keyword yang berhubungan dengan fotografi, seperti: toko kamera, fotografi, alat foto.

4. Pilih mata uang yang akan anda gunakan untuk pembayaran iklan.
Google AdWords- Set Up Your Ad_1234283717726.png
Silahkan pilih mata uang yang akan anda gunakan saat pembayaran iklan.

5. Selanjutnya anda menentukan budget anda untuk iklan anda perbulannya.
Google AdWords- Set Up Your Ad_1234284935314.png
Disini anda tentukan penawaran iklan anda, berapa besar yang sanggup anda bayar per bulan untuk iklan anda. Nominal tersebut adalah batas maksimum budget anda untuk iklan anda. Anda tidak akan discharge lebih dari harga yang anda tetapkan, bahkan mungkin kurang dari itu.

6. Apakah ingin menerima informasi update dari Google AdWords via email
Google AdWords- Set Up Your Ad_1234285150070.png
Jika anda ceklist kedua pilihan diatas, maka google akan mengirim informas-informasi yang berkaitan dengan program google adwords ke email anda. Klik "next" atau "continue" untuk membuka halaman setting iklan.

7. Halaman "My Ad Campaign"
Pada halaman ini akan muncul tampilan pemberitahuan bahwa iklan anda belum diaktifkan oleh google karena anda belum melakukan pembayaran pertama.
Google AdWords- My Ad Campaign_1234285899009.png
Untuk melakukan pembayaran dengan klik "Make Payment now".

8. Masukkan jumlah pembayaran sesuai budget yang anda tetapkan sebelumnya.
Google AdWords- Make Payments_1234286221794.png
Biarkan jumlah yang tertera apa adanya, kemudian klik tombol “Make Payment”.

9. Muncul kode transfer pada bagian atas halaman.
Google AdWords- Make Payments_1234286449282.png
Di sini tertera sebuah nomor yang berwarna merah yang merupakan nomor referensi untuk transfer anda. Sebaiknya anda catat nomor referensi ini, karena akan anda akan menggunakannya pada saat melakukan pembayaran atau transfer di bank.
 
Selanjutnya klik “Transfer Information Page”, akan muncul window/tab baru. Di halaman ini dijelaskan berapa banyak dan kemana anda harus mentransfer pembayaran iklan anda, biasanya terletak di tengah-tengah halaman. Tampilannya kurang lebih seperti berikut:
Google AdWords- Transfer Information_1234286757878.png
Pembayaran dapat dilakukan dengan mendatangi langsung bank yang tertera di halaman informasi tersebut (pada contoh diatas: Bank HSBC Indonesia) atau cabang terdekatnya, atau transfer melalui rekening bank anda.
Catatan: Jangan melakukan transfer via ATM, google tidak akan menerima pembayaran via transfer ATM, anda hanya akan menderita kerugian sebanyak yang anda transfer dan kemungkinan besar google tidak akan mengirim kembali jumlah tersebut.
Pada saat melakukan deposit atau transfer, anda harus menyertakan nomor referensi pada formulir setoran/transfer di bank. Jika tidak ada kolom atau baris untuk menyertakan nomor referensi tersebut, tuliskan tepat di depan nama anda. Jika kolom atau baris pengisian tidak cukup untuk nomor tersebut, gunakan jumlah yang secukupnya dari digit paling belakang. Misal nomor referensi anda adalah 298600947819 (12 digit) namun pada formulir setoran /transfer hanya mencukupi  7 digit saja, maka sertakan 7 digit paling belakang, yaitu  0947819
Di halaman ini dijelaskan pula bahwa nomor referensi tersebut hanya dapat digunakan sekali saja , dan google mengharuskan anda untuk menyertakan nomor referensi tersebut pada saat mentransfer melalui bank.
Jika pembayaran yang anda lakukan sesuai dengan informasi yang tertera pada halaman “Transfer Information Page” maka tidak lama lagi iklan anda sudah mulai bekerja di google.
 


sumber : Klik Disini

Saturday, November 7, 2015

MENGUKUR KETINGGIAN AIR DENGAN ARDUINO

Pengen Coba Part 2 (dua)
We present the candidature of Mr. Danilo Abbasciano that is proposed for the realization of the firmware for the TiDiGino project and that presents us an application with Arduino: Display the level of a tank.
The project reads and displays the height of water level in a well or a cistern.

We will use the open source Arduino hardware device, an ultrasonic Parallax sensor to measure the height of the water, a 16 x 2 LCD display with Hitachi HD44780 driver and a buzzer that is activated when the level exceeds the threshold.


The project, as we have already mentioned, is composed of several parts. A sonar sensor to be placed at the top of the well (at a safe distance from water level) that points downward so as to measure the distance between the point of placement (in our case the highest point of the well) and the surface water. Taking a simple difference between known quantities: the distance between the bottom and the measurement read from the sensor, we get the height of the water surface. Knowing the surface of the well also it is easy to calculate the volume of water present. At predetermined intervals Arduino reads the distances and displays the height and volume of water in the well

There is a horizontal bar that shows the trend in relative water level inside the well for an easily and immediately read.

If the level exceeds a first threshold warning triggered the alarm buzzer to beep slowly if the level exceeds the second threshold, the ringing frequency increases until the level will drop back below the threshold or when you manually turn off the ringer through a button
Arduino controls the operating logic, using the following sketches:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
/* -*- mode: c -*- */
/**
 * pozzo.pde
 * version: 1.2
 */

#include <LiquidCrystal.h>

#define PING_PIN 13
#define BUZZER_PIN 8
#define SWITCH_INT 0 /* 0 => pin 2 */
#define PI 3.1415926535898
#define SUPERFICE_BASE (R_POZZO * R_POZZO * PI)
#define SIZE_BAR (16 * 5)
#define ALARM_ICON 0 /* code */
#define SOUND_ICON 6 /* code */
#define SOUND_ICON_ON 7 /* code */

#define R_POZZO 0.5 /* raggio pozzo (m) */
#define H_POZZO 146.0 /* cm */
#define SOGLIA_ALLARME_1 100 /* cm */
#define SOGLIA_ALLARME_2 120 /* cm */
#define DELAY_0 60000 /* ms; 1000 * 60 * 1 = 1 min */
#define DELAY_1 600 /* ms */
#define DELAY_2 200 /* ms */

/* initialize the library with the numbers of the interface pins */
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 6);

int mute = 0;

byte *getChar(int n, byte newChar[]) {
  int i;
  byte code[5] = {
    B10000,
    B11000,
    B11100,
    B11110,
    B11111};

  for (i = 0; i < 8; i++)
    newChar[i] = code[n - 1];

  return newChar;
}

void setup() {
  int i;
  float h;
  byte newChar[8];

  /* set up the LCD's number of rows and columns: */
  lcd.begin(16, 2);

  for (i = 1; i < 6; i++)
    lcd.createChar(i, getChar(i, newChar));

  newChar = {
    B00000,
    B00100,
    B01010,
    B01010,
    B11111,
    B00100,
    B00000,
  };

  lcd.createChar(ALARM_ICON, newChar);

  newChar = {
    B00011,
    B00101,
    B11001,
    B11001,
    B11001,
    B00101,
    B00011,
  };

  lcd.createChar(SOUND_ICON, newChar);

  newChar = {
    B00100,
    B10010,
    B01001,
    B01001,
    B01001,
    B10010,
    B00100,
  };

  lcd.createChar(SOUND_ICON_ON, newChar); 

  pinMode(BUZZER_PIN, OUTPUT);

  /**
   * LOW to trigger the interrupt whenever the pin is low,
   * CHANGE to trigger the interrupt whenever the pin changes value
   * RISING to trigger when the pin goes from low to high,
   * FALLING for when the pin goes from high to low.
   */
  attachInterrupt(SWITCH_INT, button, RISING);

  /* initialize serial communication */
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  long hWatherCm;
  int litres;

  hWatherCm = read_height();
  if (check_alarm(hWatherCm) != 0) /* read again wather height */
    hWatherCm = read_height();

  lcd.clear();

  print_histogram(hWatherCm);

  lcd.setCursor(0, 1);

  lcd.print(hWatherCm);
  lcd.print(" cm - ");

  // litres = SUPERFICE_BASE * (hWather / 100.0) * 1000
  litres = floor(SUPERFICE_BASE * hWatherCm * 10);
  lcd.print(litres);
  lcd.print(" l ");

  lcd.setCursor(14, 1);
  lcd.write(SOUND_ICON);
  lcd.setCursor(15, 1);
  if (!mute)
    lcd.write(SOUND_ICON_ON);
  else
    lcd.write('X');

/*
  Serial.print("cm = ");
  Serial.println(hWatherCm);
*/

  switch (check_alarm(hWatherCm)) {
  case 1:
    lcd.setCursor(0, 0);
    lcd.write(ALARM_ICON);

    buzz(200);
    delay(DELAY_1);
    break;

  case 2:
    lcd.setCursor(0, 0);
    lcd.write(ALARM_ICON);

    buzz(200);
    delay(200);
    buzz(200);
    delay(DELAY_2);
    break;

  case 0: // no alarm
    delay(DELAY_0);
  }
}

void print_histogram(int hWatherCm) {
  int i;
  int bloks;
  float histogram;

  // hWatherCm : HPOZZO = histogram : SIZE_BAR
  histogram = (SIZE_BAR * hWatherCm) / H_POZZO;
  histogram = histogram + 0.5;

  bloks = (int)histogram / 5;

  for (i = 0; i < bloks; i++)
    lcd.write(5);

  if ((int)(histogram) % 5 > 0)
    lcd.write((int)(histogram) % 5);
}

long read_height() {
  /**
   * establish variables for duration of the ping,
   * and the distance result in centimeters:
   */
  long duration, hWatherCm;

  /**
   * The PING))) is triggered by a HIGH pulse of 2 or more microseconds.
   * Give a short LOW pulse beforehand to ensure a clean HIGH pulse:
   */
  pinMode(PING_PIN, OUTPUT);
  digitalWrite(PING_PIN, LOW);
  delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(PING_PIN, HIGH);
  delayMicroseconds(5);
  digitalWrite(PING_PIN, LOW);

  /**
   * The same pin is used to read the signal from the PING))): a HIGH
   * pulse whose duration is the time (in microseconds) from the sending
   * of the ping to the reception of its echo off of an object.
   */
  pinMode(PING_PIN, INPUT);
  duration = pulseIn(PING_PIN, HIGH);

  /* convert the time into a distance */
  hWatherCm = H_POZZO - microseconds_to_centimeters(duration);

  if (hWatherCm < 0)
    return 0;

  if (hWatherCm > H_POZZO)
    return H_POZZO;

  return hWatherCm;
}

void buzz(int msec) {
  if (!mute)
    digitalWrite(BUZZER_PIN, HIGH);
  delay(msec);
  digitalWrite(BUZZER_PIN, LOW);
}

int check_alarm(int hWatherCm) {
  if (hWatherCm > SOGLIA_ALLARME_1) {
     if (hWatherCm < SOGLIA_ALLARME_2)
       return 1;
     else
       return 2;
  }
  return 0;
}

long microseconds_to_centimeters(long microseconds) {
  /**
   * The speed of sound is 340.29 m/s or 29.4 microseconds per centimeter.
   * The ping travels out and back, so to find the distance of the
   * object we take half of the distance travelled.
   */
  return microseconds / 29.387 / 2;
}

void button() {
  //  Serial.println("Pulsante premuto");
  mute = !mute;

  lcd.setCursor(15, 1);
  if (!mute)
    lcd.write(SOUND_ICON_ON);
  else
    lcd.write('X');
}

Sumber :klik disini

Bila Bermanfaat Di Shared ya